Wednesday, 22 October 2014

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial



        I.            HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Manusia memiliki arti sebagai makhluk yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain. Makhluk sendiri memiliki arti bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Individu mengandung arti bahwa manusia mampu berdiri sendiri. Sosial memiliki arti bahwa manusia pun membutuhkan manusia lain untuk berinteraksi. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk individu yang merupakan bagian dan unit terkecil dari kehidupan sosial atau makhluk sosial yang membentuk suatu kehidupan masyarakat, manusia merupakan kumpulan dari berbagai individu. Adapun uraian lebih lanjut mengenai manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial adalah sebagai berikut:

A.      Manusia Sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki keunikan atau ciri khas masing-masing, tidak ada manusia yang persis sama meskipun terlahir kembar. Secara fisik mungkin manusia akan memiliki banyak persamaan namun secara psikologis akan banyak menunjukan perbedaan. Ciri khas dan perbedaan tersebut sering disebut dengan kepribadian. Kepribadian seseorang akan sangan dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungannya. Setiap individu akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan jati dirinya yang berbeda dengan yang lainnya, tidak ada manusia yang betul-betul ingin menjadi orang lain, dia tetap ingin menjadi dirinya sendiri sehingga dia selalu sadar akan keindividualitasnya. Menurut Zanti Arbi dan Syahrun (Sadulloh, 2009:81) menyatakan bahwa setiap orang bertanggung jawab atas dirinya, atas pikiran, perasaan, pilihan, dan perilakunya. Orang yang betul-betul manusia adalah orang yang bertanggung jawab penuh. Tidak ada orang lain yang  mengambil alih tanggung jawab dalam hidupnya. Kata hatinya adalah kata hatinya sendiri.

B.      Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia selain sebagai makhluk individu, mereka juga merupakan makhluk sosial. Adapun yang dimaksud dengan istilah ”Sosial” yang berasal dari akar kata bahasa Latin Socius, yang artinya berkawan atau masyarakat. Sosial memiliki arti umum yaitu kemasyarakatan dan dalam arti sempit mendahulukan kepentingan bersama atau masyarakat. Dalam hal ini yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang hidup bermasyarakat yang hidupnya bersama dengan manusia lainnya. Manusia dapat di katakan makluk sosial karena pada dirinya terdapat dorongan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain, dimana terdapat kebutuhan untuk mencari berteman dengan didasari atas kesamaan ciri atau kepentingan masing-masing. Manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Makhluk sosial adalah makluk yang terdapat dalam beragam aktivitas dan lingkungan sosial.


      II.            KESIMPULAN
1.      Manusia sebagai mahluk individu merupakan satu kesatuan antara jasmani dan rohani.
2.      Manusia juga sebagai makhluk sosial karena pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain dimana satu sama lain saling membutuhkan.
3.      Untuk menjadi pribadi yang bermakhluk sosial, setiap individu dihadapkan dengan sosialisasi, yaitu suatu proses  dimana seseorang belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
4.      Adapun yang dimaksud masyarakat setempat atau komunitas berbeda dengan masyarakat. Masyarakat sifatnya lebih umum dan lebih luas, sedang masyarakat setempat lebih terbatas dan juga dibatasi oleh kawasan tertentu. Namun ditinjau dari aktivitas hubungannya dan persatuannya lebih erat pada masyarakat setempat dibandingkan dengan masyrakat.
5.      Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial selalu dihadapkan oleh dua kepentingan yaitu kepentingan individu dan sosial.
6.      Persoalan pengutamaan kepentingan individu atau masyarakat dapat memunculkan dua pandangan yang berkembang yaitu pandangan individualisme dan pandangan sosialisme yang sebetulnya kedua kepentingan tersebut tidak dapat dipisahkan dan bukanlah pilihan.