Wednesday, 29 March 2017

TUGAS PENERJEMAHAN BERBANTUAN KOMPUTER I


TUGAS PENERJEMAHAN BERBANTUAN KOMPUTER  I

Dini Ulansari (12613585)
Imas Tania M (14613332)
Puteri Arindya A (16613971)
Reza Prasetyawan (17613514)
Triana Maharani (18613977)
Expert: Molina &Hurtado Albir

Source Language (SL)
Google Translation (GT)
Target Language (TL)
Translation Strategy (TS)

Knowing that Mrs. Mallard was afflicted with a heart trouble, great care was taken to break her as gently as possible the news of her husband’s death.

Mengetahui bahwa Mrs. Mallard menderita dengan masalah jantung, hati-hati diambil untuk mematahkan selembut mungkin berita kematian suaminya.

Karena diketahui bahwa Nyonya Mallard menderita masalah jantung, maka harus dengan cara yang selembut mungkin untuk mengabarkan tentang kematian suaminya.

Transposition

It was her sister Josephine who told her, in broken sentences; veiled hints that revealed in half concealing.


Itu adiknya Josephine yang mengatakan, dalam kalimat yang rusak; petunjuk terselubung yang terungkap dalam setengah penyembunyian.

Saudarinya yang bernama Josephine memberitahukannya dengan terbata-bata dengan petunjuk yang hanya sebagian dapat diungkapkan.

Established Equivalent

Her husband’s friend Richard was there, too, near her.


Teman suaminya Richard juga ada di sana, di dekat dia.

Sahabat suaminya yang bernama Richard juga berada didekatnya.

Established Equivalent

It was he who had been in the newspaper office when the intelligence of the railroad disaster was received, with Brently Mallard’s name leading the list of “killed”.


Dialah yang telah di kantor surat kabar ketika kecerdasan bencana kereta api diterima, dengan nama Brently Mallard terkemuka daftar "dibunuh".
Dialah orang yang berada di kantor surat kabar ketika laporan kecelakaan kereta disampaikan, dengan nama Brently Mallard berada di posisi paling atas dari daftar korban “tewas”.

Established Equivalent

He had only taken the time to assure himself of its truth by a second telegram, and had hastened to forestall any less careful, less tender friend in bearing the sad message.


Dia hanya mengambil waktu untuk meyakinkan dirinya dari kebenarannya oleh telegram kedua, dan telah bergegas untuk mencegah kurang hati-hati, teman lembut kurang bantalan pesan sedih.

Dia butuh waku untuk dapat memastikan pada dirinya tentang kebenaran berita tersebut dari telegram bekas dan dengan tergesa-gesa berjalan mendahului setiap teman yang kurang peduli dalam memikul kabar menyedihkan itu.

Naturalization

She did not hear the story as many women have heard the same, with a paralyzed inability to accept its significance.


Dia tidak mendengar cerita seperti banyak perempuan telah mendengar sama, dengan ketidakmampuan lumpuh untuk menerima maknanya.

Dia tidak mengetahui seluruh ceritanya seperti halnya wanita-wanita lain yang telah mendengar hal itu, terdiam kaku tidak dapat menerima kenyataan itu.

Compensation

She wept at once, with sudden, wild abandonment, in her sister's arms.


Dia menangis sekaligus, dengan tiba-tiba, ditinggalkan liar, dalam pelukan adiknya.

Jerit tangisnya mendadak pecah di pelukan saudarinya.
Discursive Creation

When the storm of grief had spent itself she went away to her room alone.

Ketika badai kesedihan telah menghabiskan sendiri dia pergi ke kamarnya sendiri.
Ketika badai kesedihan telah mereda, lalu dia masuk kedalam kekamarnya sendirian.
established equivalent

She would have no one follow her.


Dia akan memiliki satu tidak mengikutinya.

Tak ingin seorang pun mengikutinya.
naturalization

There stood, facing the open window, a comfortable, roomy armchair.


Ada berdiri, menghadap jendela yang terbuka, yang nyaman, kursi lapang.

Disana terdapat sebuah kursi lebar yang nyaman menghadap jendela yang terbuka.
compensation


Into this she sank, pressed down by a physical exhaustion that haunted her body and seemed to reach into her soul.


Ke ini dia tenggelam, menekan oleh kelelahan fisik yang menghantui tubuhnya dan tampaknya mencapai ke jiwanya.


Disitulah dia menghempaskan tubuhnya, tertekan oleh keletihan yang sedang menggerogoti tubuhnya dan tampaknya masuk kedalam jiwanya.



literal translation
She could see in the open square before her house the tops of trees that were all aquiver with the new spring life.
Dia bisa melihat di alun-alun terbuka sebelum rumahnya puncak-puncak pohon yang semua akuifer dengan kehidupan baru musim semi.
Dia dapat melihat dengan jelas dari jendela itu pucuk pohon-pohon yang berayun bersama dengan kehidupan baru musim semi.
natiralization

The delicious breath of rain was in the air.


Nafas lezat hujan di udara.

Wangi hawa hujan terasa di udara.
naturalization

In the street below a peddler was crying his wares.


Di jalan di bawah penjual yang menangis barang dagangannya.
Di jalanan seorang pedagang keliling terlihat menjajakan barang dagangannya.
naturalization

The notes of a distant song which some one was singing reached her faintly, and countless sparrows were twittering in the eaves.

Catatan dari sebuah lagu jauh yang beberapa orang adalah bernyanyi mencapai nya samar-samar, dan tak terhitung burung pipit berkicau di atap.

Nada-nada dari sebuah lagu dari kejauhan yang dinyayikan oleh seseorang samar-samar terdengar olehnya, dan burung-burung gereja yang tak terhitung jumlahnya berkicau di atas atap rumahnya.

linguistic compression
There were patches of blue sky showing here and there through the clouds that had met and piled one above the other in the west facing her window.
Ada patch dari langit biru yang menunjukkan di sana-sini melalui awan yang telah bertemu dan menumpuk satu di atas yang lain di barat menghadap jendela.
Terlihat secercah warna biru langit disana sini menembus awan yang saling bertemu dan saling bertumpuk satu sama lainnya disebelah barat jendela.

Linguistic compression
She sat with her head thrown back upon the cushion of the chair, quite motionless, except when a sob came up into her throat and shook her, as a child who has cried itself to sleep continues to sob in its dreams.
Dia duduk dengan kepala dibuang kembali pada bantal kursi, cukup bergerak, kecuali ketika tangis datang ke tenggorokannya dan menggelengkan nya, sebagai anak yang telah menangis dirinya untuk tidur terus menangis dalam mimpinya.
Dia duduk dengan kepala bersandar pada bantalan kursi, tak ada gerakan kecuali isak tangisnya keluar dari lehernya dan membuatnya bergetar, seperti anak kecil yang menangis dengan sendirinya sampai tertidur dan terisak-isak dalam mimpinya.

Literal translaltion

She was young, with a fair, calm face, whose lines bespoke repression and even a certain strength.

Dia masih muda, dengan adil, wajah tenang, yang garis dipesan lebih dahulu represi dan bahkan kekuatan tertentu.
Dia masih muda, dengan wajah yang lumayan, berwajah sendu, dimana garis-garis wajahnya menekankan dan bahkan mengatakan suatu kekuatan tertentu.

Generalization
But now there was a dull stare in her eyes, whose gaze was fixed away off yonder on one of those patches of blue sky.
Tapi sekarang ada tatapan membosankan di matanya, yang tatapannya itu tetap pergi off di sana di salah satu patch dari langit biru.
Tapi saat ini hanya terlihat tatapan kosong di matanya, yang menatap jauh ke salah satu potongan langit biru.

Established Equivalent
It was not a glance of reflection, but rather indicated a suspension of intelligent thought.
Itu bukan pandangan refleksi, melainkan menunjukkan suspensi pemikiran cerdas.
Pandangan itu bukan sebuah refleksi sekilas tapi juga menunjukkan suatu kecerdasan pikiran yang tertahan.

Literal translation
There was something coming to her and she was waiting for it, fearfully.
Ada sesuatu yang datang padanya dan dia sedang menunggu untuk itu, ketakutan.
Sesuatu datang menghampirinya dan dia juga menunggunya dengan perasaan takut.

Literal translation
What was it? She did not know; it was too subtle and elusive to name.
Apa itu? Dia tidak tahu; itu terlalu halus dan sulit dipahami untuk nama.
Apakah itu? Ia sendiri tidak tahu; sesuatu itu terlalu samar dan sulit disebutkan.

Generalization
But she felt it, creeping out of the sky, reaching toward her through the sounds, the scents, the color that filled the air.
Tapi dia merasa, merayap keluar dari langit, mencapai ke arahnya melalui suara, aroma, warna yang memenuhi udara.
Tapi ia merasakannya, merangkak keluar dari langit, menuju kearahnya melalui suara-suara, aroma-aroma dan warna yang mengisi udara.

Established Equivalent
Now her bosom rose and fell tumultuously.
Sekarang dadanya naik dan turun bergejolak.
Sekarang dadanya naik dan turun dengan kacaunya.

Calque


She was beginning to recognize this thing that was approaching to possess her, and she was striving to beat it back with her will--as powerless as her two white slender hands would have been.


Dia mulai menyadari hal ini yang mendekati untuk memilikinya, dan ia berjuang untuk mengalahkan itu kembali dengan wasiatnya - sebagai berdaya sebagai nya dua tangan ramping putih akan.


Ia mulai menyadari jika hal ini mulai menguasai dirinya dan ia berusaha untuk melawan dengan kemauannya-yang sama tak bertenaganya dengan kedua tangannya yang putih.



Transposition
When she abandoned herself a little whispered word escaped her slightly parted lips.
Ketika dia ditinggalkan sendiri kata berbisik sedikit lolos bibirnya sedikit terbuka.
Ketika ia membiarkan dirinya, sebuah bisikan kecil terlepas dari bibirnya yang sedikit terbuka.

Transposition
She said it over and over under the breath: "free, free, free!"
Dia mengatakan itu berulang bawah nafas: "gratis, gratis, gratis!"
Ia mengatakannya lagi dan lagi bersama nafasnya: ”bebas, bebas, bebas!”

Calque
The vacant stare and the look of terror that had followed it went from her eyes.

Kosong tatapan dan tampilan teror yang mengikutinya pergi dari matanya.
Tatapan kosong dan rupa teror bersamaan pergi dari matanya.
Calque
They stayed keen and bright.
Mereka tinggal yang tajam dan cerah.
Kedua mata itu tetap tampak tajam dan terang.

Discursive Creation
Her pulses beat fast, and the coursing blood warmed and relaxed every inch of her body.
pulsa nya berdetak cepat, dan darah mengalir hangat dan santai setiap inci dari tubuhnya.
Jantungnya berdetak kencang, dan darahnya mengalir menghangatkan dan melemaskan setiap inci dari tubuhnya.



Literal Translation
She did not stop to ask if it were or were not a monstrous joy that held her.
Dia tidak berhenti untuk bertanya jika itu atau tidak sukacita mengerikan yang memeluknya.
Dia tidak berhenti bertanya apakah sesuatu yang dirasakannya itu adalah suatu kegembiraan yang mengerikan atau bukan.




Amplification
A clear and exalted perception enabled her to dismiss the suggestion as trivial.
Sebuah persepsi yang jelas dan mulia memungkinkannya untuk mengabaikan saran sebagai sepele.
Sebuah persepsi yang jelas dan mulia membiarkannya untuk membuang kesan tersebut sebagai sesuatu yang tak berharga.


Literal Translation
She knew that she would weep again when she saw the kind, tender hands folded in death; the face that had never looked save with love upon her, fixed and gray and dead.
Dia tahu bahwa dia akan menangis lagi ketika ia melihat semacam itu, lembut tangan dilipat dalam kematian; wajah yang tidak pernah tampak simpan dengan cinta pada dirinya, tetap dan abu-abu dan mati.
Dia tahu kalau dia akan menangis lagi ketika dia melihat tangan yang lembut dan manis terlipat dalam kematian, wajah yang terpelihara oleh cintanya menjadi kaku, kelabu dan mati.





Linguistic Compression
But she saw beyond that bitter moment a long procession of years to come that would belong to her absolutely.
Tapi ia melihat di luar saat itu pahit prosesi panjang tahun-tahun mendatang yang akan menjadi milik dia benar-benar.
Tetapi diluar momen getir tersebut, dia melihat iringan tahun-tahun panjang yang pasti akan datang kepadanya.



Modulation
And she opened and spread her arms out to them in welcome.
Dan dia membuka dan menyebar tangannya kepada mereka di welcome.
Dan dia membuka dan membentangkan tangannya untuk kedatangan tahun-tahun itu.



Adaptation