TUGAS PENERJEMAHAN BERBANTUAN
KOMPUTER I
Dini
Ulansari (12613585)
Imas
Tania M (14613332)
Puteri
Arindya A (16613971)
Reza
Prasetyawan (17613514)
Triana Maharani (18613977)
Expert:
Molina &Hurtado Albir
Source Language
(SL)
|
Google
Translation (GT)
|
Target Language
(TL)
|
Translation
Strategy (TS)
|
Knowing
that Mrs. Mallard was afflicted with a heart trouble, great care was taken to
break her as gently as possible the news of her husband’s death.
|
Mengetahui
bahwa Mrs. Mallard menderita dengan masalah jantung, hati-hati diambil untuk
mematahkan selembut mungkin berita kematian suaminya.
|
Karena
diketahui bahwa Nyonya Mallard menderita masalah jantung, maka harus dengan
cara yang selembut mungkin untuk mengabarkan tentang kematian suaminya.
|
Transposition
|
It
was her sister Josephine who told her, in broken sentences; veiled hints that
revealed in half concealing.
|
Itu
adiknya Josephine yang mengatakan, dalam kalimat yang rusak; petunjuk
terselubung yang terungkap dalam setengah penyembunyian.
|
Saudarinya
yang bernama Josephine memberitahukannya dengan terbata-bata dengan petunjuk
yang hanya sebagian dapat diungkapkan.
|
Established
Equivalent
|
Her
husband’s friend Richard was there, too, near her.
|
Teman
suaminya Richard juga ada di sana, di dekat dia.
|
Sahabat
suaminya yang bernama Richard juga berada didekatnya.
|
Established
Equivalent
|
It
was he who had been in the newspaper office when the intelligence of the
railroad disaster was received, with Brently Mallard’s name leading the list
of “killed”.
|
Dialah
yang telah di kantor surat kabar ketika kecerdasan bencana kereta api
diterima, dengan nama Brently Mallard terkemuka daftar "dibunuh".
|
Dialah
orang yang berada di kantor surat kabar ketika laporan kecelakaan kereta
disampaikan, dengan nama Brently Mallard berada di posisi paling atas dari
daftar korban “tewas”.
|
Established
Equivalent
|
He
had only taken the time to assure himself of its truth by a second telegram,
and had hastened to forestall any less careful, less tender friend in bearing
the sad message.
|
Dia
hanya mengambil waktu untuk meyakinkan dirinya dari kebenarannya oleh
telegram kedua, dan telah bergegas untuk mencegah kurang hati-hati, teman
lembut kurang bantalan pesan sedih.
|
Dia
butuh waku untuk dapat memastikan pada dirinya tentang kebenaran berita
tersebut dari telegram bekas dan dengan tergesa-gesa berjalan mendahului
setiap teman yang kurang peduli dalam memikul kabar menyedihkan itu.
|
Naturalization
|
She
did not hear the story as many women have heard the same, with a paralyzed
inability to accept its significance.
|
Dia
tidak mendengar cerita seperti banyak perempuan telah mendengar sama, dengan
ketidakmampuan lumpuh untuk menerima maknanya.
|
Dia
tidak mengetahui seluruh ceritanya seperti halnya wanita-wanita lain yang
telah mendengar hal itu, terdiam kaku tidak dapat menerima kenyataan itu.
|
Compensation
|
She
wept at once, with sudden, wild abandonment, in her sister's arms.
|
Dia
menangis sekaligus, dengan tiba-tiba, ditinggalkan liar, dalam pelukan
adiknya.
|
Jerit
tangisnya mendadak pecah di pelukan saudarinya.
|
Discursive
Creation
|
When
the storm of grief had spent itself she went away to her room alone.
|
Ketika
badai kesedihan telah menghabiskan sendiri dia pergi ke kamarnya sendiri.
|
Ketika
badai kesedihan telah mereda, lalu dia masuk kedalam kekamarnya sendirian.
|
established
equivalent
|
She
would have no one follow her.
|
Dia
akan memiliki satu tidak mengikutinya.
|
Tak
ingin seorang pun mengikutinya.
|
naturalization
|
There
stood, facing the open window, a comfortable, roomy armchair.
|
Ada
berdiri, menghadap jendela yang terbuka, yang nyaman, kursi lapang.
|
Disana
terdapat sebuah kursi lebar yang nyaman menghadap jendela yang terbuka.
|
compensation
|
Into
this she sank, pressed down by a physical exhaustion that haunted her body
and seemed to reach into her soul.
|
Ke
ini dia tenggelam, menekan oleh kelelahan fisik yang menghantui tubuhnya dan
tampaknya mencapai ke jiwanya.
|
Disitulah
dia menghempaskan tubuhnya, tertekan oleh keletihan yang sedang menggerogoti
tubuhnya dan tampaknya masuk kedalam jiwanya.
|
literal
translation
|
She
could see in the open square before her house the tops of trees that were all
aquiver with the new spring life.
|
Dia
bisa melihat di alun-alun terbuka sebelum rumahnya puncak-puncak pohon yang
semua akuifer dengan kehidupan baru musim semi.
|
Dia
dapat melihat dengan jelas dari jendela itu pucuk pohon-pohon yang berayun
bersama dengan kehidupan baru musim semi.
|
natiralization
|
The
delicious breath of rain was in the air.
|
Nafas
lezat hujan di udara.
|
Wangi
hawa hujan terasa di udara.
|
naturalization
|
In
the street below a peddler was crying his wares.
|
Di
jalan di bawah penjual yang menangis barang dagangannya.
|
Di
jalanan seorang pedagang keliling terlihat menjajakan barang dagangannya.
|
naturalization
|
The
notes of a distant song which some one was singing reached her faintly, and
countless sparrows were twittering in the eaves.
|
Catatan
dari sebuah lagu jauh yang beberapa orang adalah bernyanyi mencapai nya
samar-samar, dan tak terhitung burung pipit berkicau di atap.
|
Nada-nada
dari sebuah lagu dari kejauhan yang dinyayikan oleh seseorang samar-samar
terdengar olehnya, dan burung-burung gereja yang tak terhitung jumlahnya
berkicau di atas atap rumahnya.
|
linguistic
compression
|
There
were patches of blue sky showing here and there through the clouds that had
met and piled one above the other in the west facing her window.
|
Ada
patch dari langit biru yang menunjukkan di sana-sini melalui awan yang telah
bertemu dan menumpuk satu di atas yang lain di barat menghadap jendela.
|
Terlihat
secercah warna biru langit disana sini menembus awan yang saling bertemu dan
saling bertumpuk satu sama lainnya disebelah barat jendela.
|
Linguistic
compression
|
She
sat with her head thrown back upon the cushion of the chair, quite
motionless, except when a sob came up into her throat and shook her, as a
child who has cried itself to sleep continues to sob in its dreams.
|
Dia
duduk dengan kepala dibuang kembali pada bantal kursi, cukup bergerak, kecuali
ketika tangis datang ke tenggorokannya dan menggelengkan nya, sebagai anak
yang telah menangis dirinya untuk tidur terus menangis dalam mimpinya.
|
Dia
duduk dengan kepala bersandar pada bantalan kursi, tak ada gerakan kecuali
isak tangisnya keluar dari lehernya dan membuatnya bergetar, seperti anak
kecil yang menangis dengan sendirinya sampai tertidur dan terisak-isak dalam
mimpinya.
|
Literal
translaltion
|
She
was young, with a fair, calm face, whose lines bespoke repression and even a
certain strength.
|
Dia
masih muda, dengan adil, wajah tenang, yang garis dipesan lebih dahulu
represi dan bahkan kekuatan tertentu.
|
Dia
masih muda, dengan wajah yang lumayan, berwajah sendu, dimana garis-garis
wajahnya menekankan dan bahkan mengatakan suatu kekuatan tertentu.
|
Generalization
|
But
now there was a dull stare in her eyes, whose gaze was fixed away off yonder
on one of those patches of blue sky.
|
Tapi
sekarang ada tatapan membosankan di matanya, yang tatapannya itu tetap pergi
off di sana di salah satu patch dari langit biru.
|
Tapi
saat ini hanya terlihat tatapan kosong di matanya, yang menatap jauh ke salah
satu potongan langit biru.
|
Established
Equivalent
|
It
was not a glance of reflection, but rather indicated a suspension of
intelligent thought.
|
Itu
bukan pandangan refleksi, melainkan menunjukkan suspensi pemikiran cerdas.
|
Pandangan
itu bukan sebuah refleksi sekilas tapi juga menunjukkan suatu kecerdasan
pikiran yang tertahan.
|
Literal
translation
|
There
was something coming to her and she was waiting for it, fearfully.
|
Ada
sesuatu yang datang padanya dan dia sedang menunggu untuk itu, ketakutan.
|
Sesuatu
datang menghampirinya dan dia juga menunggunya dengan perasaan takut.
|
Literal
translation
|
What
was it? She did not know; it was too subtle and elusive to name.
|
Apa
itu? Dia tidak tahu; itu terlalu halus dan sulit dipahami untuk nama.
|
Apakah
itu? Ia sendiri tidak tahu; sesuatu itu terlalu samar dan sulit disebutkan.
|
Generalization
|
But
she felt it, creeping out of the sky, reaching toward her through the sounds,
the scents, the color that filled the air.
|
Tapi
dia merasa, merayap keluar dari langit, mencapai ke arahnya melalui suara,
aroma, warna yang memenuhi udara.
|
Tapi
ia merasakannya, merangkak keluar dari langit, menuju kearahnya melalui suara-suara,
aroma-aroma dan warna yang mengisi udara.
|
Established
Equivalent
|
Now
her bosom rose and fell tumultuously.
|
Sekarang
dadanya naik dan turun bergejolak.
|
Sekarang
dadanya naik dan turun dengan kacaunya.
|
Calque
|
She
was beginning to recognize this thing that was approaching to possess her,
and she was striving to beat it back with her will--as powerless as her two
white slender hands would have been.
|
Dia
mulai menyadari hal ini yang mendekati untuk memilikinya, dan ia berjuang
untuk mengalahkan itu kembali dengan wasiatnya - sebagai berdaya sebagai nya
dua tangan ramping putih akan.
|
Ia
mulai menyadari jika hal ini mulai menguasai dirinya dan ia berusaha untuk
melawan dengan kemauannya-yang sama tak bertenaganya dengan kedua tangannya
yang putih.
|
Transposition
|
When
she abandoned herself a little whispered word escaped her slightly parted
lips.
|
Ketika
dia ditinggalkan sendiri kata berbisik sedikit lolos bibirnya sedikit
terbuka.
|
Ketika
ia membiarkan dirinya, sebuah bisikan kecil terlepas dari bibirnya yang
sedikit terbuka.
|
Transposition
|
She
said it over and over under the breath: "free, free, free!"
|
Dia
mengatakan itu berulang bawah nafas: "gratis, gratis, gratis!"
|
Ia
mengatakannya lagi dan lagi bersama nafasnya: ”bebas, bebas, bebas!”
|
Calque
|
The
vacant stare and the look of terror that had followed it went from her eyes.
|
Kosong
tatapan dan tampilan teror yang mengikutinya pergi dari matanya.
|
Tatapan
kosong dan rupa teror bersamaan pergi dari matanya.
|
Calque
|
They
stayed keen and bright.
|
Mereka
tinggal yang tajam dan cerah.
|
Kedua
mata itu tetap tampak tajam dan terang.
|
Discursive
Creation
|
Her
pulses beat fast, and the coursing blood warmed and relaxed every inch of her
body.
|
pulsa
nya berdetak cepat, dan darah mengalir hangat dan santai setiap inci dari
tubuhnya.
|
Jantungnya
berdetak kencang, dan darahnya mengalir menghangatkan dan melemaskan setiap
inci dari tubuhnya.
|
Literal
Translation
|
She
did not stop to ask if it were or were not a monstrous joy that held her.
|
Dia
tidak berhenti untuk bertanya jika itu atau tidak sukacita mengerikan yang
memeluknya.
|
Dia
tidak berhenti bertanya apakah sesuatu yang dirasakannya itu adalah suatu
kegembiraan yang mengerikan atau bukan.
|
Amplification
|
A
clear and exalted perception enabled her to dismiss the suggestion as
trivial.
|
Sebuah
persepsi yang jelas dan mulia memungkinkannya untuk mengabaikan saran sebagai
sepele.
|
Sebuah
persepsi yang jelas dan mulia membiarkannya untuk membuang kesan tersebut
sebagai sesuatu yang tak berharga.
|
Literal
Translation
|
She
knew that she would weep again when she saw the kind, tender hands folded in
death; the face that had never looked save with love upon her, fixed and gray
and dead.
|
Dia
tahu bahwa dia akan menangis lagi ketika ia melihat semacam itu, lembut tangan
dilipat dalam kematian; wajah yang tidak pernah tampak simpan dengan cinta
pada dirinya, tetap dan abu-abu dan mati.
|
Dia
tahu kalau dia akan menangis lagi ketika dia melihat tangan yang lembut dan
manis terlipat dalam kematian, wajah yang terpelihara oleh cintanya menjadi
kaku, kelabu dan mati.
|
Linguistic
Compression
|
But
she saw beyond that bitter moment a long procession of years to come that
would belong to her absolutely.
|
Tapi
ia melihat di luar saat itu pahit prosesi panjang tahun-tahun mendatang yang
akan menjadi milik dia benar-benar.
|
Tetapi
diluar momen getir tersebut, dia melihat iringan tahun-tahun panjang yang
pasti akan datang kepadanya.
|
Modulation
|
And
she opened and spread her arms out to them in welcome.
|
Dan
dia membuka dan menyebar tangannya kepada mereka di welcome.
|
Dan
dia membuka dan membentangkan tangannya untuk kedatangan tahun-tahun itu.
|
Adaptation
|