PENGERTIAN ILMU
SOSIAL DASAR
Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu pengetahuan yang menelaah
masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang dalam masyarakat, dengan
menggunakan fakta, konsep dan teori dari berbagai bidang pengetahuan. Hal ini
bertujuan untuk memberi pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial, agar penalaran dalam
menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan sehingga kepekaan terhadap
lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
PENGERTIAN FENOMENA
SOSIAL
Fenomena Sosial
adalah suatu gejala tidak biasa yang tengah terjadi di masyarakat. Hal ini
lahir dari perilaku manusia dalam kehidupan sosialnya yang membentuk suatu
gejala sosial yang akhirnya menjadi sebuah fakta atau kondisi tertentu. Kondisi
tersebut membuat manusia beranggapan segala hal yang dialaminya adalah sebuah
kebenaran. Padahal, hal tersebut sebenarnya adalah kebenaran semu yang dibuat
melalui kode-kode yang dicitrakan dari sebuah objek yang benar. Pembentukan
fenomena ini sendiri membutuhkan waktu dan gejala berulang-ulang yang diikuti
oleh banyak orang yang menjadi perhatian masyarakat luas.
REVIEW
FILM TANAH SURGA… KATANYA
Film ini bercerita tentang kehidupan di
perbatasan Indonesia-Malaysia, Kalimantan Barat, yang menimbulkan permasalahan
tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan pembangunan dan
ekonomi. Konflik indetitas
pun terjadi. Haris (Ence Bagus) duda beranak dua berupaya mengajak kedua
anaknya Salman (Osa Aji Santoso) dan Salina (Tissa Biani Azzahra) dan ayahnya Hasyim (Fuad Idris) untuk
pindah ke Malaysia yang di matanya adalah surga. Dia berkata bahwa di sana dia sudah punya kedai bahkan sudah
menikahi seorang wanita Malaysia agar hidup di negara orang menjadi mudah.
Namun Hasyim, mantan pejuang
operasi dwikora sukarelawan Indonesia yang terlibat dalam konfrontasi
Indonesia-Malaysia tahun 1960-an, menolak mentah-mentah keinginan anaknya itu. Bagi dia, Indonesia tetap surga, sekalipun Haris
membantahnya dan mengatakan surga adalah milik Jakarta. Akhirnya hanya Salina
yang ikut ayahnya. Salman memilih tinggal bersama kakeknya yang sudah sering
sakit-sakitan.
Astuti (Astri
Nurdin) seorang guru yang ditempatkan di desa itu melihat kenyataan sekolah
yang tidak layak. Sebuah ruangan dibagi dua dengan sekat menjadi kelas tiga dan
kelas empat SD. Selain itu, yang paling menyedihkan adalah sebagain besar anak-anak belum tahu bagaimana
dan apa Bendera Merah Putih.
Anwar (Ringgo
Agus Rahman), dokter yang mengabdi di desa terpencil ini merasa bingung, karena penduduk lebih mengenal Ringgit (mata uang
Malaysia) dibanding Rupiah, bahkan uang rupiah dianggap palsu. Ketika dia
diminta mengajar untuk sementara menggantikan Ibu Astuti yang bepergian, dia
terkejut karena siswa-siswa tidak tahu lagu Indonesia Raya dan lebih kenal
Kolam Susu karya Koes Plus sebagai lagu kebangsaannya. Ternyata sekolah satu-satunya itu pernah vakum
selama setahun. Selama menjadi petugas kesehatan di wilayah tersebut, Anwar
juga menyadari betapa sulitnya untuk sekedar mendapat akses informasi via
telepon dan juga transportasi.
Penyakit Hasyim
seringkali kambuh, Anwar berkata kepada Salman bahwa kakeknya harus segera di
bawa ke Rumah Sakit. Sedangkan, biaya yang dibutuhkan sangat besar dan kondisi
kakeknya tidak memungkinkan untuk bekerja. Demi menabung untuk biaya pengobatan
kakeknya, Salman rela bekerja menjadi pengangkut barang dagangan di Malaysia
yang hanya ditempuhnya dengan berjalan kaki. Ketika bekerja, Salman menemukan
Bendera Pusaka Merah Putih yang dijadikan pedagang di Malaysia sebagai alas
untuk dagangannya. Beberapa hari kemudian, Salman membeli kain sarung untuk
menebus bendera merah putih yang digunakan alas oleh pedagang tersebut.
Adegan yang paling menghentak ialah ketika
Haris bersorak-sorak bersama ratusan warga Malyasia menyaksikan Squad Harimau
Malaya mengalahkan Timnas Garuda, tapi di seberang sana Hasyim menghembuskan
nafasnya terakhir dalam perjalanan yang sulit menuju rumah sakit menggunakan
perahu. Sementara Salina menggambar Haris, dirinya, Salman dan Kakeknya berdiri
tegak dengan bendera Merah Putih di depan sebuah rumah.
Pesan terakhir Kakek Hasyim kepada Salman sebelum menghembuskan
nafas terakhirnya seolah juga merupakan pesan kepada seluruh bangsa Indonesia
“Dalam keadaan apa pun jangan kehilangan kecintaan pada negeri ini”.
Tanah Surga… Katanya, berusaha menunjukkan
bahwa tanah air Indonesia tidak seindah dan semakmur bayangan masyarakatnya
selama ini, khususnya ketika pemerintah sama sekali bersikap apatis kepada
nasib warganya di perbatasan.
FENOMENA
SOSIAL DALAM FILM TANAH SURGA… KATANYA
Banyak sekali
fenomena sosial dari film ini, diantaranya:
1.
Pilihan
Haris untuk pindah ke
Malaysia karena dia merasa selama ini mendapatkan rezeki yang
melimpah dengan bekerja di Malaysia sekaligus mengingat fakta bahwa kehidupan
masyarakat di daerah pinggiran tersebut sama sekali tidak mendapatkan perhatian
yang layak dari pemerintah Republik Indonesia.
2.
Film
ini juga menyinggung mengenai masalah pendidikan di perbatasan melalui Astuti sebagai guru yang harus berjuang mengajar sendirian di
desa tersebut karena keterbatasan tenaga guru yang mengajar di sana.
3.
Masalah pendidikan juga terlihat dari lagu
kebangsaan yang diketahui oleh siswa-siswa perbatasan bukanlah Indonesia Raya,
melainkan Kolam Susu.
4.
Penduduk perbatasan menggunakan ringgit sebagai
mata uang mereka, dan yang lebih menyedihkan adalah mereka sama sekali tidak
tahu mata uang rupiah merupakan mata uang Indonesia.
5.
Tidak ada bendera merah putih yang berkibar.
Bahkan, Kepala Desa pun tidak memiliki bendera pusaka. Hanya kakek Hasyim yang
memiliki bendera tersebut, itupun dibuat oleh istrinya pada saat operasi
dwikora.
Sumber:
No comments:
Post a Comment