A. Perkembangan Masyarakat di
Indonesia
1.
Masyarakat
Sederhana
Masyarakat ini dalam perkembangannya relatif lambat,
karena ciri – ciri masyarakat sederhana sebagai berikut :
a. Hubungan kekeluargaan masih erat.
b. Organisasi dalam hal tradisi masih
diwariskan secara turun temurun.
c. Percaya terhadap hal yang ghaib (Animisme).
d. Belum ada lembaga khusus (pendidikan).
e. Angka buta huruf masih tinggi.
f. Hukum mudah dipahami, karena masih
bersifat konvensional (tak tertulis).
g. Kegiatan ekonomi masih berorientasi
atas pemenuhan kebutuhan hidup sehari – hari saja.
h. Kegiatan ekonomi yang masih
memerlukan banyak tenaga.
2.
Masyarakat
Madya
Dalam proses perkembangannya, masyarakat ini lebih
cepat dari pada masyarakat sederhana. Ciri – cirinya sebagai berikut :
a. Kekeluargaan masih erat, tapi
melihat untung dan rugi.
b. Adat istiadat masih berlaku, tetapi
menerima informasi dan teknologi dari luar.
c. Timbulnya pemikiran yang rasional.
d. Terdapat lembaga pendidikan.
e. Adanya hukum tertulis.
f. Ekonomi bersaing besar.
g. Gotong royong masih berlaku untuk
pembangunan fasilitas umum.
3.
Masyarakat
Pra-Moderen
Mengakui kemajuan karena memiliki inisiatif untuk
menerima teknologi dan informasi.
Ciri – Ciri :
a. Hubungan antar masyarakat
berdasarkan kepentingan pribadi.
b. Masyarakat percaya pada ilmu
pengetahuan.
c. Sarana dan prasarana sudah
terpenuhi.
d. Masyarakat terdiri dari beberapa
macam profesi/pekerjaan.
e. Tingkat pendidikan relatif rata.
f. Ada hukum perdata dan pidana.
g. Ekonomi yang berorientasi pada
pasar.
4.
Masyarakat
Tradisional
a. Berbentuk komunitas kecil.
b. Pranata sosial berdasarkan
kekerabatan.
c. Peralatan dan teknologi sederhana.
d. Tergantung terhadap lingkungan
hidup.
e. Terpencil secara geografis.
f. Terbatasnya akses pelayanan sosial.
Masyarakat tradisional terbagi menjadi 2 kelompok :
1) Masyarakat primitif.
Masyarakat yang tingkat perkembangannya berburu dan
meramu.
2) Masyarakat yang hidup dalam
kebudayaan konservatif (lama).
3) Contoh: Islam Aboge di Desa
Pekuncen, Tengger di bromo, Baduy di banten.
5.
Masyarakat
Transisi
Yaitu masyarakat yang mengalami perubahan dari
tradisional menuju modern. Ciri – cirinya sebagai berikut :
a. Adanya instansi pendidikan, seperti
sekolah.
b. Ada fasilitas pelayanan kesehatan
masyarakat , seperti puskesmas dan balai pengobatan.
c. Mulai tumbuhnya industri tingkat rumahan
(Rumah tangga).
d. Masuknya teknologi dan informasi ,
seperti internet yang sudah tersedia di Desa desa.
e. Perubahan fungsi lahan.
6.
Masyarakat
Pedesaan
Ciri – ciri :
a. Penerimaan dalam hal interaksi berdasarkan
kepada afektifitas (tata krama).
b. Rasa persatuan dalam hal kebersamaan
masih kental (Orientasi kolektif).
c. Partikularisme dengan berpandangan
subjektifitas.
d. Askripsi masih ada, yaitu kekhususan,
tidak diusahakan (pemberian).
e. Interaksi masyarakat masih dalam
lingkup keakraban yang kental.
7.
Masyarakat
Perkotaan
a. Individual
b. Heterogen :
1) Suku daerah
2) Pendidikan
3) Berdaya saing tinggi., karena
berorientasi kepada kesejahteraan masing – masing.
4) Terdiri dari beragam profesi.
5) Cenderung matrealistik.
6) Masyarakat yang lebih terbuka menerima
informasi dan perubahan.
8.
Masyarakat
Moderen
a. Alat – alat yang digunakan sudah
mengalami modernisasi.
b. Mulai meninggalkan kehidupan
tradisional.
c. Mulai berfikir rasional.
B. Kebudayaan Virtual
Penggunaan
internet sebagai ruang sosial dan budaya di arus virtual mengandalkan
terbentuknya korelasi tentang fenomena konsumsi dan gaya hidup virtual,
terlebih sejak munculnya komunitas maya. Realitas komunitas maya telah
menemukan karakternya yang khas, contohnya komunitas maya Kaskuser yang sudah
mencapai jutaan lebih.
Seiring
dengan perkembangan zaman media massa tumbuh dan berkembang dengan subur, bak
jamur dimusim hujan. Era globalisasi memiliki pengaruh yang kuat disegala
dimensi kehidupan masyarakat. Hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan sosial baik secara positif maupun negatif. Perkembangan
teknologi membuat masyarakat terapit diantara dua pilihan. Disatu pihak
masyarakat menerima kehadiran teknologi, di pihak lain kehadiran teknologi
modern justru menimbulkan masalah-masalah yang bersifat struktural yang
kemudian merambah di semua aspek kehidupan masyarakat. Terkait dengan
perkembangan teknologi yang berdampak kearah modernisasi, IPTEK merupakan yang
paling pesat perkembangannya. Salah satu diantaranya yang cukup membuat
masyarakat terkagum-kagum ialah perkembangan teknologi informasi.
Akibatnya tanpa sadar informasi
tersebut sedikit demi sedikit telah mempengaruhi pola tingkah laku dan budaya
dalam masyarakat. Kebudayaan yang sudah lama ada dan menjadi tolak ukur
masyarakat dalam berperilaku kini hampir hilang dan lepas dari perhatian
masyarakat. Akibatnya, semakin lama perubahan-perubahan sosial di masyarakat
mulai terangkat ke permukaan.
ANALISIS
Dari
perkembangan masyarakat di atas dapat diketahui bahwa kebudayaan virtual dapat mempengaruhi
dampak positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, kita
harus menyaring segala informasi yang kita dapat, juga memilah hal hal yang
bersifat positif tanpa meninggalkan norma, adat dan kebudayaan asli.
Dampak
yang paling kontras dirasakan di kalangan masyarakat ialah perubahan gaya hidup
dan pola tingkah laku yang menuntut masyarakat bersikap serba instan sehingga
menyebabkan terjadi pergeseran nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat.
Media massa mempengaruhi gaya hidup masyarakat untuk menjadi serupa dengan apa
yang disajikan oleh media. Sadar atau tidak masyarakat pun masuk ke dalamnya
bahkan menuntut lebih dari itu. Kehadiran media massa dirasakan lebih
berpengaruh terhadap generasi muda yang sedang berada dalam tahap pencarian
jati diri.
Dampak
lainnya yaitu adanya kecenderungan makin meningkatnya pola hidup konsumerisme.
Dengan perkembangan media massa apalagi dengan munculnya media massa elektronik
(media massa modern) sedikit banyak membuat masyarakat senantiasa diliputi perasaan
tidak puas dan bergaya hidup yang serba instan. Gaya hidup seperti ini tanpa
sadar akan membunuh kreativitas yang ada dalam diri kita di kemudian hari.