Sunday, 24 January 2016

PERKEMBANGAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN VIRTUAL


 
A.   Perkembangan Masyarakat di Indonesia
                                 1.        Masyarakat Sederhana
Masyarakat ini dalam perkembangannya relatif lambat, karena ciri – ciri masyarakat sederhana sebagai berikut :
a.       Hubungan kekeluargaan masih erat.
b.      Organisasi dalam hal tradisi masih diwariskan secara turun temurun.     
c.        Percaya terhadap hal yang ghaib (Animisme).
d.      Belum ada lembaga khusus (pendidikan).
e.        Angka buta huruf masih tinggi.
f.       Hukum mudah dipahami, karena masih bersifat konvensional (tak tertulis).
g.      Kegiatan ekonomi masih berorientasi atas pemenuhan kebutuhan hidup sehari – hari saja.
h.      Kegiatan ekonomi yang masih memerlukan banyak tenaga.

                                 2.        Masyarakat Madya
Dalam proses perkembangannya, masyarakat ini lebih cepat dari pada masyarakat sederhana. Ciri – cirinya sebagai berikut :
a.       Kekeluargaan masih erat, tapi melihat untung dan rugi.
b.      Adat istiadat masih berlaku, tetapi menerima informasi dan teknologi dari luar.
c.       Timbulnya pemikiran yang rasional.
d.      Terdapat lembaga pendidikan.
e.       Adanya hukum tertulis.
f.       Ekonomi bersaing besar.
g.      Gotong royong masih berlaku untuk pembangunan fasilitas umum.

                                 3.        Masyarakat Pra-Moderen
Mengakui kemajuan karena memiliki inisiatif untuk menerima teknologi dan informasi.
Ciri – Ciri :
a.       Hubungan antar masyarakat berdasarkan kepentingan pribadi.
b.      Masyarakat percaya pada ilmu pengetahuan.
c.       Sarana dan prasarana sudah terpenuhi.
d.      Masyarakat terdiri dari beberapa macam profesi/pekerjaan.
e.       Tingkat pendidikan relatif rata.
f.       Ada hukum perdata dan pidana.
g.      Ekonomi yang berorientasi pada pasar.

                                 4.        Masyarakat Tradisional
a.       Berbentuk komunitas kecil.
b.      Pranata sosial berdasarkan kekerabatan.
c.       Peralatan dan teknologi sederhana.
d.      Tergantung terhadap lingkungan hidup.
e.       Terpencil secara geografis.
f.       Terbatasnya akses pelayanan sosial.

Masyarakat tradisional terbagi menjadi 2 kelompok :
1)      Masyarakat primitif.
Masyarakat yang tingkat perkembangannya berburu dan meramu.
2)      Masyarakat yang hidup dalam kebudayaan konservatif (lama).
3)      Contoh: Islam Aboge di Desa Pekuncen, Tengger di bromo, Baduy di banten.

                                 5.        Masyarakat Transisi
Yaitu masyarakat yang mengalami perubahan dari tradisional menuju modern. Ciri – cirinya sebagai berikut :
a.       Adanya instansi pendidikan, seperti sekolah.
b.      Ada fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat , seperti puskesmas dan balai pengobatan.
c.       Mulai tumbuhnya industri tingkat rumahan (Rumah tangga).
d.      Masuknya teknologi dan informasi , seperti internet yang sudah tersedia di Desa desa.
e.       Perubahan fungsi lahan.

                                 6.        Masyarakat Pedesaan
Ciri – ciri :
a.       Penerimaan dalam hal interaksi berdasarkan kepada afektifitas (tata krama).
b.      Rasa persatuan dalam hal kebersamaan masih kental (Orientasi kolektif).
c.       Partikularisme dengan berpandangan subjektifitas.
d.      Askripsi masih ada, yaitu kekhususan, tidak diusahakan (pemberian).
e.       Interaksi masyarakat masih dalam lingkup keakraban yang kental.

                                 7.        Masyarakat Perkotaan
a.       Individual
b.      Heterogen :
1)      Suku daerah
2)      Pendidikan
3)      Berdaya saing tinggi., karena berorientasi kepada kesejahteraan masing – masing.
4)      Terdiri dari beragam profesi.
5)      Cenderung matrealistik.
6)      Masyarakat yang lebih terbuka menerima informasi dan perubahan.

                                 8.        Masyarakat Moderen
a.       Alat – alat yang digunakan sudah mengalami modernisasi.
b.      Mulai meninggalkan kehidupan tradisional.
c.       Mulai berfikir rasional.


B.   Kebudayaan Virtual
Penggunaan internet sebagai ruang sosial dan budaya di arus virtual mengandalkan terbentuknya korelasi tentang fenomena konsumsi dan gaya hidup virtual, terlebih sejak munculnya komunitas maya. Realitas komunitas maya telah menemukan karakternya yang khas, contohnya komunitas maya Kaskuser yang sudah mencapai jutaan lebih.

Seiring dengan perkembangan zaman media massa tumbuh dan berkembang dengan subur, bak jamur dimusim hujan. Era globalisasi memiliki pengaruh yang kuat disegala dimensi kehidupan masyarakat. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan sosial baik secara positif maupun negatif. Perkembangan teknologi membuat masyarakat terapit diantara dua pilihan. Disatu pihak masyarakat menerima kehadiran teknologi, di pihak lain kehadiran teknologi modern justru menimbulkan masalah-masalah yang bersifat struktural yang kemudian merambah di semua aspek kehidupan masyarakat. Terkait dengan perkembangan teknologi yang berdampak kearah modernisasi, IPTEK merupakan yang paling pesat perkembangannya. Salah satu diantaranya yang cukup membuat masyarakat terkagum-kagum ialah perkembangan teknologi informasi.

Akibatnya tanpa sadar informasi tersebut sedikit demi sedikit telah mempengaruhi pola tingkah laku dan budaya dalam masyarakat. Kebudayaan yang sudah lama ada dan menjadi tolak ukur masyarakat dalam berperilaku kini hampir hilang dan lepas dari perhatian masyarakat. Akibatnya, semakin lama perubahan-perubahan sosial di masyarakat mulai terangkat ke permukaan.


ANALISIS

Dari perkembangan masyarakat di atas dapat diketahui bahwa kebudayaan virtual dapat mempengaruhi dampak positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, kita harus menyaring segala informasi yang kita dapat, juga memilah hal hal yang bersifat positif tanpa meninggalkan norma, adat dan kebudayaan asli.

Dampak yang paling kontras dirasakan di kalangan masyarakat ialah perubahan gaya hidup dan pola tingkah laku yang menuntut masyarakat bersikap serba instan sehingga menyebabkan terjadi pergeseran nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat. Media massa mempengaruhi gaya hidup masyarakat untuk menjadi serupa dengan apa yang disajikan oleh media. Sadar atau tidak masyarakat pun masuk ke dalamnya bahkan menuntut lebih dari itu. Kehadiran media massa dirasakan lebih berpengaruh terhadap generasi muda yang sedang berada dalam tahap pencarian jati diri.

Dampak lainnya yaitu adanya kecenderungan makin meningkatnya pola hidup konsumerisme. Dengan perkembangan media massa apalagi dengan munculnya media massa elektronik (media massa modern) sedikit banyak membuat masyarakat senantiasa diliputi perasaan tidak puas dan bergaya hidup yang serba instan. Gaya hidup seperti ini tanpa sadar akan membunuh kreativitas yang ada dalam diri kita di kemudian hari.

No comments:

Post a Comment