Sunday, 5 July 2015

Kesan Selama Berjualan Pie Susu

Ketika pertama kali saya melihat KRS dan terdapar mata kuliah kewirausahaan untuk semester 4 ini, hal pertama yang saya pikirkan adalah "bisnis". Ketika dosen pertama kali hadir di kelas dan memberi materi, saya mengira akan diberi tugas untuk berjualan per kelompok (sesuai pengalaman teman saya dari jurusan manajemen). Ternyata, tugas berjualan tersebut harus dilakukan individual.
Pada awalnya, saya panik sendiri, saya tidak punya ide harus berjualan apa. Saya pun sempat mengganti proposal say, karna proposal yang pertama menurut saya terlalu berat bila dilakukan secara individu dan dengan budget yang terbatas. Lalu, saya memutuskan untuk menjual pie susu.
Saya memutuskan untuk menjual pie susu sebenarnya bukan tanpa alasan. Saya suka sekali pie susu dengan rasa original. Akhirnya, saya iseng-iseng browsing, lalu saya mendapat resep dan cara yang sederhana untuk membuat pie susu. Setelah itu, saya beri inovasi pada pie susu tersebut dengan cara membuat aneka rasa agar menarik minat para pembeli.
Pertama kali saya membuat pie susu, saya jual kepada om dan bude saya, karena saya belum terlalu percaya diri dengan konsistensi rasa pada pie susu yang saya buat. Setelah mendapat feedback positif dari om dan bude saya, baru lah rasa percaya diri saya meningkat. Di dalam proposal, saya menuliskan bahwa sistem penjualan pie susu ini dengan cara online. Namun, sayangnya tidak begitu sukses. Pie susu ini malah terjual melalui promosi dari sodara-sodara saya kepada rekannya.
Kesan saya dalam berjualan pie susu ini membuat saya benar-benar paham bahwa mencari uang itu memang tidak mudah, apalagi dengan berjualan. Saya harus mendapat kepercayaan orang lain dulu, agar mereka mau membeli apa yang saya jual.

No comments:

Post a Comment